Senin

Menanti Lahirnya Jabang Bayi di FK UGM

Scientivist Note #4

Scientivist -- Salah satu yang masih mengganjal di pikiran saya adalah masalah talentscouting bibit-bibit Mahasiswa Berprestasi (Mapres) yang ada di kampus sebesar Fakultas Kedokteran UGM. Inilah yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi saya, Birrul Qodriyyah Mapres Utama FK UGM 2012-2013 yang juga merupakan Mahasiswa Terinspiratif Nasional 2013 dan Mokhammad Ali Zaenal Mapres Utama FK UGM 2014-2015. Karena setelah Birrul melaju hingga menjadi Mapres Utama UGM 2013, FK UGM belum lagi menelurkan bibit-bibitnya bahkan untuk sekadar masuk ke 10 besar tingkat universitas.

Beberapa konsep sebenarnya sudah ada dipikiran saya mengenai talentscouting ini. Tetapi, masih mengganjal karena memang belum terealisasi. Gagasan talentscouting ini bukanlah barang baru, Birrul sudah mengusulkannya jauh-jauh hari pada waktu dia menjadi Mapres tingkat fakultas tahun 2013. Namun, gagasannya menyublim tanpa bekas.

Momentum itu mulai muncul kembali baru-baru saja ketika tanpa sadar tiga orang Mapres FK UGM dari tiga tahun yang berbeda 2013-2015 ternyata berasal dari tiga prodi yang berbeda Birrul dari Program Studi Ilmu Keperawatan, saya sendiri dari Pendidikan Dokter, dan Ali dari Gizi Kesehatan. Harapannya ketika kami bisa berkolaborasi dengan baik, akan lahirlah "jabang bayi" di salah satu fakultas tertua di UGM ini yang nantinya dapat merangkul semua prodi yang ada di FK UGM.

"Jabang bayi" dimana semua calon-calon Mapres ini dipersiapkan dengan matang tanpa kompromi. "Jabang bayi" dimana calon-calon Mapres ini dibentuk dengan penuh optimistis untuk membawa nama fakultas dan universitas kelak. Jika ingin diibaratkan, "jabang bayi" ini hampir sama dengan pusat pendidikan dan latihan Kopassus TNI AD di Batujajar. Dimana pasukan terbaik TNI AD itu ditempa. Tapi, tentu calon-calon Mapres tidak perlu harus mengalami tempaan fisik dan mental seperti layaknya calon anggota Kopassus. Mereka cukup perlu memantaskan diri untuk mampu membawa nama baik fakultas ke tingkat yang lebih tinggi.

Bakal kurikulum sudah ada hanya perlu diskusi lebih lanjut mengenai realisasi dan rencana jangka panjang. Bagian Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas sudah memberikan lampu hijau bagi kami yang tentunya masalah pendanaan kami tidak perlu berpusing-pusing pula. Kami hanya perlu mendiskusikan konsep dan kurikulumnya saja, serta melakukan monitoring berkala kedepannya.

Gadjah Mada Inspiration Forum (GMIF) tentu akan menjadi patron utama untuk diadopsi kurikulumnya. Kurikulum seperti Public Speaking, Research Skills, Volunteerism, dan Debate tentu menjadi hal yang wajib untuk diberikan kepada para calon Mapres ini. Tentu masih ada beberapa kurikulum lagi yang nanti akan diberikan secara intensif mengingat Mapres ini bisa dianalogikan sebagai elite forces yang memiliki "combat skills" diatas rata-rata baik dari segi prestasi, pengalaman organisasi dan sebagainya.

Nama untuk si "jabang bayi" juga sudah disiapkan. Tinggal menunggu waktu yang tepat untuk dilahirkan. Tentu harapannya tanpa harus menunggu 9 bulan lamanya untuk menanti "jabang bayi" ini lahir. Dan, harapannya setelah lahir program dalam "jabang bayi" ini, dia tidak terninabobokan begitu saja karena kesibukan dan arogansi beberapa pihak. Akhirnya, pada si "jabang bayi" ini kami titipkan harapan ini, harapan untuk membawa nama fakultas tetap harum. Viva Medika!

Gadjah Mada Inspiration Forum (GMIF) Meet Up

Roadshow KOMMAPRES dan GMIF di masing-masing fakultas


Dibuat oleh : Aditya Doni 
Pada : 18 Maret 2015
Diupdate : -

0 comments:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Grants For Single Moms