Scientivist Note #7
Scientivist -- Suatu kebetulan mendapatkan informasi dari salah seorang sejawat yang juga merupakan senior (jauh) saya yang menekuni ilmu persarafan (neurosains) mengenai online conference ini. Hanya berbekal laptop dan koneksi internet, saya sudah bisa mengikuti teleconference dengan line up pembicara yang super awesome. Salah satunya ada bahkan ada pemegang nobel bidang kedokteran (2000) : Prof. Arvid Carlsson, MD, Ph.D. Jika kalian sering mendengar istilah "dopamine", beliaulah salah satu peneliti yang mampu menjelaskan pentingnya "dopamine" sebagai senyawa kimia saraf (neurotransmitter) dalam perjalanan penyakit Parkinson dan Schizophrenia.
![]() |
| BioConverence Live : Neuroscience 2015 (March 18-19, 2015) |
Neurosains memang bak bunga yang sedang mekar dan banyak orang meliriknya. Seperti yang sempat disampaikan dr. Irawan Satriotomo, Ph.D pada saat Kuliah Online I-4 : Neuroscience, Past, Present and Future (25 Januari 2015) penelitian di bidang neurosains sedang booming untuk saat ini dan beberapa tahun ke depan. Salah satu yang sempat disinggung oleh dr. Irawan dalam kuliah tersebut dan juga oleh Prof. Walter Koroshetz dalam conference ini adalah BRAIN 2025 Project. BRAIN 2025 merupakan project penelitian Amerika yang langsung di launching sendiri oleh Presiden Barrack Obama. Peluncuran project ini mengingatkan kita mengenai project fenomenal yang pernah diluncurkan oleh pemerintah Amerika pada era 90-an : Human Genome Project (HGP). BRAIN 2025 menjadi project monumental yang sekaligus menandai kemajuan di bidang neurosains.
![]() |
| BRAIN Initiative Project yang akan didanai hingga tahun 2025. |
Beberapa hal baru saya dapatkan seperti Emerging Therapies yang dapat menjadi alternatif dalam terapi Parkinson yakni Deep Brain Stimulation. Selain itu, juga dijelaskan pula dalam salah satu presentasi dari Anthony Grace, Ph.D mengenai Dopamine System Dysregulation in the Pathophysiology of Schizophrenia and Depression.
![]() |
| Interface pada saat mengikuti online conference : Neuroscience 2015 |
Ketidakmampuan mengelola stres dapat menyebabkan perubahan patologis dari hipokampus yang merupakan dasar dari munculnya skizofrenia pada saat dewasa. - Anthony GraceSalah satu simpulan dari Anthony Grace, Ph.D yang bisa memberikan titik terang hubungan antara stres dengan perjalanan penyakit skizofrenia.
Last but not least, pada kesempatan ini LabRoots yang juga bekerjasama dengan Loma Linda University. School of Medicine memberikan Continuing Medical Education (CME) Credits bagi para partisipan.
![]() |
| Snapshot sertifikat CME Credit yang diberikan oleh Loma Linda University. |
Dibuat oleh : Aditya Doni
Pada : 20 April 2015
Diupdate : -






0 comments:
Posting Komentar