Scientivist Note #2
Scientivist -- Tepat lima hari euforia publikasi ilmiah skala nasional ini terasa. Saya belum mau terlalu berbesar hati dan berbangga diri untuk masalah ini. Bukan saya termasuk golongan yang kufur nikmat, sama sekali bukan! Memang ini adalah salah satu keinginan saya untuk berani mencoba publikasi ilmiah, minimal di skala nasional terlebih dahulu. Dan, untuk kesempatan kali ini saya mencoba peruntungan saya dengan men-submit salah satu review paper saya yang pernah saya presentasikan di Indonesia International (bio)Medical Students' Congress (INAMSC) 2013 di Universitas Indonesia.
Bercerita sedikit mengenai INAMSC 2013. Pada kesempatan tersebut, saya mempresentasikan paper saya berjudul "The Cardioprotective Effects of Citrus Flavonoid on Doxorubicin-induced Cardiotoxicity : A Prospective Review". Saya tertarik mengkaji hal tersebut karena memang saya tertarik pada dua bidang penelitian yaitu Oncology (Ilmu yang mempelajari tentang kanker) dan Cardiology (Ilmu yang mempelajari jantung). Jadilah keduanya saya gabungkan menjadi satu kedalam satu penelitian. Bukan tanpa sebab saya berminat untuk mempelajari keduanya, melainkan karena saya memiliki cita-cita yang besar untuk menjadi dokter spesialis Jantung dan Pembuluh Darah. Lalu Oncology nya? Ya, karena pada waktu itu, tema besar yang diusung dalam INAMSC 2013 memang tentang kanker. :)
Paper tersebut saya presentasikan di babak semifinal yang mempertemukan 60 semifinalis yang kemudian dibagi kedalam 3 kelas besar berisikan 20 tim. Jujur saja, pada waktu itu saya nervous sekali karena inilah pertama kali saya harus presentasi dalam Bahasa Inggris. Selain itu, kompetisi ini juga dihadiri oleh mahasiswa kedokteran dari Filiphina, Bangladesh, Serbia, Malaysia, Brasil dan tentunya mahasiswa dari beberapa universitas dalam negeri.
Presentasi berjalan dengan baik tanpa kendala berarti kecuali nervous itu tadi. Dibantai, dicecar, oleh tiga dewan juri sudah bukan barang istimewa bagi saya. Let it flow aja lah... :) Sampai, tiba saatnya esok hari pengumuman 6 besar finalis. Keenam finalis diminta untuk mempresentasikan paper nya di depan kelas besar yang notabene berisi 60 tim. Tibalah saat pengumuman, 4 tim sudah disebutkan dan salah satunya adalah tim dari kelas dimana saya berasal.
"Tinggal dua lagi nih, masuk nggak ya ?", ujarku dalam hati.
"Masa' pulang ga bawa apa-apa ? Udah bolos kuliah beberapa hari, keluar ongkos buat ini itu, korban waktu. Masa' nihil ?"
"Aditya Doni Pradana, with paper entitled 'The Cardioprotective Effects of Citrus Flavonoid on Doxorubicin-induced Cardiotoxicity : A Prospective Review !'", ujar MC yang suaranya cukup lantang hingga bangku belakang dari Ruang Auditorium, Perpustakaan Pusat UI.
"Oke, kita presentasi lagi habis ini. Siap?", kataku pada partnerku.
"Sip!", sembari tersenyum simpul.
Sebenarnya kita sama-sama tahu kalau kita sama-sama panik. Tapi yaa... Sembunyikan itu dulu untuk nanti. :). It's not the right time!
Presentasi dimulai dan kami diberi waktu 15 menit termasuk tanya jawab dengan 5 orang juri. Ceritanya bagaimana ? Ya begitulah ~~ Dan, esok harinya diumumkan lah pemenang.
We got the 4th Winner in 1st INAMSC 2013!!! :D
Lalu JIMKI ?
Setelah event tersebut berlangsung kurang lebih 1 tahun. Saya berpikir alangkah baiknya, saya publish saja paper ini ke jurnal ilmiah nasional. Hitung-hitung biar nggak mubadzir dan ajang latihan nulis paper juga. Maret 2014 saya putuskan untuk submit ke Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia (JIMKI). Menunggu kurang lebih 4 bulan hingga bulan Juli hingga JIMKI Vol. 2 No.2 launching, dan setelah launching saya tidak menemukan judul paper saya di dalam daftar isi.
"Masa' JIMKI aja nggak mau nerima naskahku sih?! What's wrong with my paper ?"
Dari sana, saya coba koreksi semuanya. Mulai dari tata tulisan, konten, hingga referensi tidak ada yang terlewatkan. Kemudian, saya berencana untuk mencoba lagi untuk re-submit untuk JIMKI Vol. 3 No. 1. Yap! Tapi, justru saking sibuknya saya waktu itu dengan organisasi waktu itu dan juga mengurus skripsi saya yang sudah masuk tahap final (ujian pendadaran) alhasil paper yang sudah siap ini malah kelupaan untuk di submit. Menyesal pasti. Lalu mau bagaimana lagi ? :"
Akhirnya, saat JIMKI terbit beberapa hari yang lalu saya memutuskan untuk mengunduhnya dari website BIMKES. Saya pun iseng-iseng untuk melihat paper siapa aja yang masuk, barangkali ada beberapa rekan sejawat yang saya kenal. Benar saja, ada nama Surya Wijaya dari Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, dan Putri Alfiantya dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Keduanya sama-sama pernah ketemu di lomba. Mas Surya ini setahu saya tidak pernah absen artikelnya masuk JIMKI sejak tiga edisi terakhir, sedangkan Putri ini kedua kalinya papernya masuk JIMKI. Seleksi paper di JIMKI cukup ketat, karena JIMKI menganut review berjenjang dari tingkat mahasiswa hingga mitra bestari (reviewer) senior yang notabene adalah beberapa dosen dari beberapa perguruan tinggi.
Saya terkejut ketika mendaratkan mata saya di kolom Tinjauan Pustaka, disana tertulis nama saya : Aditya Doni Pradana dengan judul paper milik saya.
"Perasaan kapan submit nya ya? Kok tiba-tiba ada paper saya disana?"
Belakangan saya akhirnya tahu, ternyata partner saya yang memasukkan artikel ini ke redaksi JIMKI tanpa sepengetahuan saya yang merupakan first author. Pengakuan itupun meluncur dari mulut partner saya, dengan ekspresi flat dan tanpa menyesal.
"Ya udah nggak apa-apa, toh paper ini juga punya kamu sama aku. Tapi, lain kali kasih tahu lah minimal", ujar saya.
"Iya deh, tapi memang nggak mau ngasih tahu dulu sampai ada hasilnya", jawabnya dengan ekspresi yang masih flat dan tanpa rasa menyesal.
"Memang sengaja submit dari email ku, kemarin juga sempat ditanya sama redaksi kok bukan first author yang submit ?", sambungnya.
"Terus ?"
"Ya udah, kujawab via email kalau misal first author nya lagi tidak sempat untuk submit"
"...."
Senang sebenarnya karena pada akhirnya bisa tembus. Tapi masih surprised aja gara-gara kelakuan partner yang satu ini. Alhamdulillah akhirnya juga lengkap sudah kewajiban saya sebagai seorang Sarjana menurut kriteria DIKTI. Kriteria DIKTI? Kriteria berdasarkan Surat Dirjen DIKTI No.152/E/T/2012 : Wajib Publikasi Ilmiah bagi S1, S2, S3. Dalam surat tersebut tertulis bagi mahasiswa S1 harus ada makalah yang terbit di Jurnal Ilmiah. Dan, itu merupakan kriteria minimal! Bersyukur karena Alhamdulillah sudah pecah telur untuk publikasi nasional. (Silahkan jika ingin mendownload bisa langsung saja kesini).
Di almari masih menunggu dua paper penelitian yang belum dapat giliran untuk publikasi. Insya Allah, harus bisa lebih baik dari paper saya sebelumnya yang diterima di JIMKI. Bismillah!
"Bila kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah." (Imam Al Ghazali). (*)
![]() |
| JIMKI Vol. 3 No. 1 |
![]() |
| Penampakan paper saya di JIMKI Vol. 3 No.1 |
Dibuat oleh : Aditya Doni
Pada : 5 Maret 2015
Diupdate : -




0 comments:
Posting Komentar